Surakarta, 1 November 2021
Universitas Sebelas Maret melalui Grup Riset Ekologi menyelenggarakan focus group discussion (FGD) secara hybrid (luring dan daring) bagi masyarakat RW 30 M
ojosongo pada Minggu 31 Oktober 2021. Pelaksanaan FGD tersebut merupakan bagian kegiatan pengabdian masyarakat untuk peningkatan pengelolaan lingkungan setempat. Pelaksanaan FGD disambut antusias oleh masyarakat setempat terutama komunitas milenial.
Pada FGD disampaikan materi pengelolaan sampah berbasis partisipatif dan ekonomi sirkular oleh Prof Dr Sunarto, M.S dan Widhi Himawan, S.Si., M.Si. Konsep ekonomi sirkular ditekankan melalui pelatihan pengelolaan sampah menjadi produk pupuk organik yang akan dipasarkan dengan sistem digital. Melalui pendekatan partisipatif berbasis ekonomi sirkular diharapkan masyarakat dapat memetik keuntungan ekonomi dari pengelolaan sampah domestik.
Program pengabdian masyarakat Grup Riset Ekologi sebelumnya telah menginstalasi teknologi tepat guna bagi masyarakat Randusari RW 30 Mojosongo, Jebres. Teknologi tersebut berwujud instrumen rakitan untuk pemanenan air hujan (PAH) yang tersambung dengan taman dan instalasi komposter sampah. Prof Dr Sunarto, M.S selaku Ketua Grup Riset Ekologi menyampaikan bahwa pemberian teknologi tersebut diharapkan mampu berkontribusi pada nilai tambah lingkungan yang dapat dinikmati masyarakat Randusari.
Ketua RW30 Randusari Heri Karianto menyampaikan harapan untuk keberlanjutan kegiatan di masa depan. Disampaikan pula bahwa tantangan yang dihadapi terkait pengelolaan sampah saat ini adalah pemasaran produk. Harapannya kehadiran akademisi akan membantu memecahkan masalah pemasaran produk olahan. Masih terkait dengan kegiatan pengabdian tersebut, secara simbolis Tim Grup Riset Ekologi UNS juga menyerahkan bantuan berupa tong sampah dan tas belanja ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik.
Hola Environmentalist !
Dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa dan menciptakan mahasiswa yang bebas Plagiarisme, Prodi S-1 Ilmu Lingkungan kembali menggelar pelatihan kepenulisan dengan Tema “WORKSHOP TURNITIN 2021”. Kegiatan Workshop tersebut mengusung topik “Menuju Ilmu Lingkungan Tanpa Plagiarisme” yang sekaligus menjadi tujuan diadakanya acara ini. Workshop pengembangan diri ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Lingkungan (HIMAPSILI UNS) bagian Sub Divisi Minat dan Bakat Akademik (Kabinet Gelora Makna) bersama dengan jajaran Dosen Ilmu Lingkungan. Kegiatan workshop turnitin tersebut diadakan pada hari Sabtu, 10 Juli 2021 dalam bentuk seminar online atau daring yang dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Lingkungan dari berbagai angkatan serta mahasiswa dari program studi lain yang turut menghadiri workshop tersebut. Pembicara yang mengisi workshop tersebut ialah Bpk. Hasfi Hawali A.M., S.T., M. Ling. selaku Dosen S-1 Ilmu Lingkungan yang telah berpengalaman dalam hal publikasi dan telah berulang kali mempresentasikan paper baik pada taraf nasional hingga internasional. Tak terlewat, jalanya workshop dapat berjalan dengan lancar dikarenakan dipandu dengan baik oleh Moderator dan Main Ceremony dari mahasiswa S-1 Ilmu Lingkungan yang tidak kalah keren, yaitu rekan Dinda Putri dan rekan Timothy Jeffry.
Materi yang dipaparkan oleh Pembicara berisi mengenai seluk beluk dalam plagiarisme dan praktik dalam menggunakan turnitin. Bahkan dalam workshop ini, seluruh mahasiswa Ilmu Lingkungan diberikan akses sebagai user “Student” pada turnitin sebagai alat peninjau plagiarisme dalam karya kepenulisan mahasiswa. Diharapkan dengan diberikannya akses tersebut dapat meningkatkan aktivitas publikasi oleh mahasiswa Ilmu Lingkungan tanpa terbebani keresahan plagiasi dan revisi tentunya. Adapun sub materi yang dipaparkan pembicara antara lain :
Berikut merupakan ringkasan yang mimin tulis berdasarkan pemaparan Pembicara :
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak snegaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Dikti, 2012) – Dikutip pada Presentasi Workshop Turnitin 2021.
Tips menghindari plagiarisme
Aplikasi Turnitin
Turnitin merupakan suatu aplikasi berbasis Web, yang digunakan untuk mengecek seberapa tingkat kesamaan teks, yang dibandingkan dengan teks yang ada di repository turnitin itu sendiri, serta teks yang sudah dipublish di internet secara umum. Aplikasi turnitin dapat diakses pada https://www.turnitin.com/
Setelah mengikuti workshop tersebut, ilmu yang dapat peserta dapatkan sangatlah bermanfaat, khususnya untuk mahasiswa yang bergerilya dalam mengikuti event-event maupun lomba kepenulisan. Terlebih tips yang diberikan untuk menghindari plagiasi serta pemberian akses turnitin pada seluruh mahasiswa merupakan hal yang paling menguntungkan bagi seluruh mahasiswa Ilmu Lingkungan. Selain itu, diberikan juga tips tambahan dalam menyempurnakan artikel kepenulisan dengan menggunakan software Mendeley yang merupakan perangkat lunak untuk mengintegrasikan “citation & reference manager”, sehingga karya tulis yang diciptakan oleh mahasiswa dapat bernilai lebih baik daripada sebelumnya.
Pada sesi tanya jawab, mahasiswa sangat antusias dengan beragam pertanyaan seputar penggunaan Turnitin serta pertanyaan seputar publikasi. Beragam pertanyaan tersebut dijawab dengan baik oleh ialah Bpk. Hasfi Hawali A.M., S.T., M. Ling yang setiap jawabnya selalu dibubuhi tips dan triks dalam penyelesaianya. Menurut mimin sebagai peserta Workshop, kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat dan wajib untuk seluruh mahasiswa ikuti. Karena isi dari workshop seperti ini jarang disampaikan kepada mahasiswa pada umumnya, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa tua. Sehingga saat dihadapkan dengan menulis karya ilmiah, baik menulis artikel jurnal maupun tugas akhir mereka akan cenderung kebingungan dan kesulitan dalam melakukan revisi.
Nantikan terus kegiatan pengembangan diri yang diadakan oleh prodi Ilmu Lingkungan, karena setiap seminar yang diadakan selalu memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi masyarakat umum, khususnya bagi mahasiswa. Semoga bermanfaat 🙂
Akbar Maulana
Halo sobat Environmentalist !
Terus meningkatkan kualitas diri demi terciptanya sumber daya yang lebih baik merupakan salah satu tujuan dari pengembangan diri. Dalam usaha mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prodi S-1 Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret kembali melaksanakan kegiatan pengembangan diri khususnya dalam hal kepenulisan. Kegiatan pengembangan diri ini diinisiasi oleh jajaran Dosen Ilmu Lingkungan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan, pemahaman, serta kualitas dalam menyajikan sebuah karya tulis ilmiah pada lingkungan prodi, khususnya bagi mahasiswa Ilmu Lingkungan. Kegiatan pengembangan diri ini disajikan dalam bentuk seminar online atau yang biasa kita sebut dengan ‘Webinar’ pada hari Sabtu, 26 Juni 2021 dengan topik “Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah”. Narasumber yang dihadirkan pada seminar tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si. selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro serta Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si selaku Kepala Program Studi S-1 Ilmu Lingkungan sebagai moderator pada jalannya diskusi dan pemaparan pada seminar tersebut. Tak terlewat Master of Ceremony pada kegiatan seminar tersebut, yaitu Ibu Lia Kusumaningrum S.Hut., M.Sc. selaku staff pengajar yang istimewa pada Prodi S-1 Ilmu Lingkungan. Antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan tersebut sangatlah tinggi, dibuktikan dengan peserta webinar yang berasal dari berbagai kalangan dan jurusan, baik dari rumpun S-1 hingga S-2.
Materi yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Budiyono berisi mengenai seluk beluk dalam kepenulisan artikel ilmiah, bahkan hal yang mendasar tak luput dari pemaparan beliau. Materi yang paparkan saat seminar antara lain :
Ilmu yang dapat dipetik setelah mengikuti seminar tersebut sangatlah banyak, khususnya dalam kepenulisan dan publikasi artikel ilmiah. Para peserta sendiri menjadi mengetahui dan tertarik pada penggunaan software Mendeley yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Budiyono dalam mempermudah dan penyempurnaan sebuah karya tulis ilmiah. Mendeley sendiri merupakan sebuah perangkat lunak yang diciptakan dalam upaya untuk mengintegrasikan “citation & reference manager” ke dalam sebuah jejaring sosial. Kegunaan software ini secara sederhananya digunakan sebagai alat untuk menghindari plagiasi pada sitasi dan daftar pustakan saat menulis karya tulis ilmiah.
Dengan penambahan wawasan mengenai Mendeley, pengetahuan yang dapat kita terapkan pada saat kepenulisan menjadi semakin efektif dan kompleks. Tak luput dari itu, sesi tanya-jawab yang pandu oleh Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si, yang merupakan sesi yang dinanti-nantikan pada jalanya seminar. Pada sesi tanya jawab, peserta webinar menanyakan beranekaragam pertanyaan, dari topik publikasi pada SINTA, publikasi litelatur review, software kepenulisan, hingga topik mengenai penerbit predator. Beragam jawaban tersebut dijawab dengan baik dan selalu dibubuhi tips dan triks dalam penyelesaianya. Sehingga peserta seminar menjadi semakin berwawasan dan tertarik untuk menciptakan karya tulis ilmiah.
Nantikan terus kegiatan pengembangan diri yang diadakan oleh prodi Ilmu Lingkungan, karena setiap seminar yang diadakan selalu memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi masyarakat umum, khususnya bagi mahasiswa. Semoga bermanfaat 🙂
Akbar Maulana
Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tahunnya diperingati pada tanggal 5 Juni. Dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup yang ke 47 di tahun 2021 ini, Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret ikut serta menyambutnya dengan menyelenggarakan Webinar yang berjudul Ecosystem Restoration sesuai dengan tema HLH 2021 yang telah ditetapkan. Webinar Ecosystem Restoration diselenggarakan pada hari Sabtu, 5 Juni 2021, menghadirkan pembicara yaitu Dr. Prabang Setyono, M.Si., C.EIA., Ir., IPM selaku Kaprodi S1 Ilmu Lingkungan UNS dan Ketua Ikatan Ahli Lingkungan Seluruh Indonesia, dengan mengangkat tema “Falsifikasi Manajemen Lingkungan di Era Covid 19”. Peserta webinar tersebut kurang lebih sebanyak 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa Ilmu Lingkungan UNS dan juga peserta umum.
Ecosystem Restoration merupakan suatu solusi dalam mencegah, menghentikan, dan untuk dapat mengembalikan degradasi ekosistem yang sudah terjadi di seluruh dunia. Dalam mengembalikan kondisi ekosistem dan lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan positif dengan tetap merawat dan menjaga alam serta lingkungan. Menurut Menteri Siti Nurbaya, restorasi ekosistem dapat menjadi salah satu solusi untuk menangani krisis lingkungan saat ini dan juga dapat membantu pemulihan ekonomi dari pandemi dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Tema Restorasi Ekosistem sesuai dengan langkah tujuan Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan, seperti restorasi, rehabilitasi hutan dan kawasan guna mendukung upaya mengatasi krisis perubahan iklim, serta melakukan pengelolaan terhadap konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Akan tetapi, didalam proses restorasi ekosistem sendiri sering terjadi falsifikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan lingkungan semakin kompleks. Kita mengenal dua istilah, yakni build forward better dan build back better. Selain itu, kita mengenal juga istilah falsifikasi yang berkaitan erat dengan teori Popper, dimana sebuah teori bisa dipatahkan dengan bukti empiris agar ilmu pengetahuan tidak hanya sekedar mitos. Falsifikasi merupakan modifikasi sesuatu yang sudah ada baik perubahan, penambahan, pengurangan untuk mencapai tujuan atau keuntungan. Adanya falsifikasi tidak harus selalu mengarah ke hal negatif, hal tetsebut dapat merubah perlahan paradigma dari egosentris menjadi ekosentris. Menurut Cogito Ergosum, Filosofi Descrates yaitu egosentris (berpikir reaktif/induktif) ke ekosentris (berpikir reflektif/deduktif). Ekosentris berpikir dengan pola pikir nilai tambah lingkungan, pola pikir keseimbangan, pola pikir keberlanjutan, dan pola pikir memelihara dan memperbaiki. Keberlanjutan dalam membahas tiga dimensi keberlanjutan secara individual dan sinergis yaitu :
Pola keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam yang saling keterkaitan (5K) diantaranya yaitu kontinuitas dalam menjamin pemanfaatannya, kuantitas dalam menjamin ketersediaannya, serta kualitas dalam menjamin peruntukannya, yang terikat dalam kolaborasi dan keterjangkauan antara aksebilitas dan sumber daya alam oleh masyarakat. Terdapat beberapa perangkat manajemen lingkungan yaitu
Model baru dalam proses Kebijakan Lingkungan sebagai Sistem yakni saling keterkaitan antara falsifikasi lingkungan 1 (perumusan kebijakan), falsifikasi lingkungan 2 (implementasi kebijakan), dan falsifikasi lingkungan 3 (evaluasi kebijakan). Environmental policy making atau kebijakan lingkungan yang merupakan suatu komitmen organisasi atau pemerintah terhadap undang-undang, peraturan, dan mekanisme kebijakan lainnya terkait masalah lingkungan. Kriteria dalam menilai kebijakan lingkungan yaitu efisiensi, efektivitas, equity, equality, public participation, freedom, predictability, dan procedural faimess.
Herlina Noor A